Kemudian dari 4 Senator anggota DPD RI Dapil Bengkulu ada satu senator yaitu Destita Khairilisani yang tidak memberikan dukungannya kepada Sultan.
Menurut pengamat politik dari Universitas Bengkulu Hery Suprianto, M.Si keputusan Destita itu keliru.
“Keputusan Destita tidak mendukung Sultan itu tidak salah. Hanya saja dia sudah keliru. Sebagai sesama senator dari Bengkulu sudah selayaknya dan wajib mendukung sesama orang Bengkulu untuk menjadi Ketua lembaga DPD RI tersebut,” ungkap Hery Gaek panggilan akrabnya, Rabu (2/10).
Dijelaskan oleh Hery Gaek. Yang dilakukan oleh dua senator lainnya Elisa dan Leny sudah tepat demi untuk kemajuan daerah.
“Apa yang jadi alasan Destita tidak mendukung Sultan, saya rasa hal itu karena dia memang tidak besar dan tumbuh di Bengkulu. Dia memang orang tua bapaknya dari Bengkulu, tapi Destitanya dia tidak lahir dan tumbuh di Bengkulu tentu ini menjadi kekecewaan bagi masyarakat Bengkulu,” kata Hery Gaek.
Kemudian lanjut Hery Gaek apakah sikap Destita ini akan berdampak pada Pilgub dimana dia sendiri tercatat sebagai ketua tim pemenangan Paslon Helmi – Mian.
“Bisa saja berdampak karena sikap politik Destita tidak berpihak pada kepentingan Provinsi Bengkulu. Sementara tagline Paslon yang dia dukung bantu rakyat,” pungkasnya.
Sementara sikap politik Elisa sebagai putri Meriani yang secara gamblang memberikan dukungan kepada Sultan itu menjadi bukti bahwa Elisa serta Leny memikirkan kepentingan daerah. (.cwt)
Leave a Reply